Geopolitik
dan geostrategi secara umum adalah tentang bagaimana suatu daerah atau Negara
mempertahankan eksistensi wilayahnya dengan memanfaatkan kondisi geografis yang
ada serta sumberdaya baik sumberdaya
alam maupun sumberdaya manusia yang ada didalamnya (Flint, 2006). Asia yang
merupakan benua terbesar dari lima benua yang ada hingga saat ini telah
berhasil mempertahankan eksistensi wilayah nya serta mengatasi berbagai
permasalahan, salah satu nya adalah dalam aspek demografi. Kondisi demografi merupakan salah satu kekuatan Asia di mata
internasional, baik dalam segi kuantitas sumberdaya manusiadalam pontesinya
sebagai asset kemiliteran, maupun sumberdaya manusia dengan kualitas yang baik
dalam menentukan produktivitas suatu Negara.
Secara kuantitas Asia memiliki
sebagian besar populasi dunia dengan adanya tiga dari lima besar Negara
berpenduduk terbanyak, yaitu China, India dan Indonesia (Hackett, 2014).
Kemudian, kota metropolitan terpadat di dunia juga berada di Asia, yaitu Tokyo
serta Seoul (Baker et.al, 2017). Fakta
tersebut menunjukkan bahwa Asia memiliki potensi sumberdaya manusia yang dapat
dimanfaatkan salah satunya dalam bidang kemilieran. Banyak Negara di Asia yang
telah memanfaatkan penduduknya untuk kesiapan militer seperti program wajib
militer di Afghanistan dan Korea Selatan. Program tersebut menjadi salah satu
cara Asia untuk mempersiapkan kekuatan militernya ketika suatu saat terjadi
perang.
World
Economic Forum (2017), berdasarkan empat indikator kualitas sumberdaya manusia,
yaitu capacity, deployment, development dan know-how,memasukkan tiga Negara di Asia dalam peringkat 30 besar,
yaitu Singapura di peringkat 11, Jepang di peringkat 17 serta Korea Selatan di
peringkat 27. Pencapaian tersebut membuktikan kualitas sumberdaya manusia di
Asia yang berkaitan dengan produktivitas manusia nya. Produktivitas penduduk
Asia merupakan gabungan dari tersedianya sumberdaya manusia, banyaknya
sumberdaya alam yang ada serta adanya kualitas
sumberdaya manusia yang mampu mengelola sumberdaya alam nya dengan baik.
Salah satu hasil produktivitas Asia yang telah mendunia adalah berbagai produk
elektronik dari Jepang, China dan Korea Selatan hingga produk otomotif yang
mampu bersaing dengan produk internasional.
Kekuatan
demografi Asia tidak hanya terlihat dari kuantitas nya yang berada dalam benua
Asia sendiri, melainkan juga dari banyak
nya penduduk Asia yang melakukan migrasi keluar ke benua lain dan
membentangkan pengaruh nya di banyak Negara. Besarnya tekanan demografi di Asia
akibat ledakan penduduk justru menjadi salah satu cara Asia dalam membentangkan
relasi ke Negara-negara lain. Migrasi keluar dari Asia-Eropa serta Asia-US
merupakan pola migrasi terbesar menurut UN (2015). Banyaknya migrasi keluar ini
dapat meningkatkan GNP Asia.
Daftar Pustaka
Flint,
Colin. 2006. Introduction to Geopolitics.
New York: Routledge.
Hackett,
Conrad. 2014. Which six countries hold
half the world’s population. www.pewresearch.org . diakses pada 24-09-2017 pukul
23.15 WIB.
Baker,
Brian ; Tann vom Hove and Gregory Tucker. 2017. Largest cities in the world and their mayors. www.citymayors.com . diakses pada 24-09-2017 pukul
22.30 WIB.
World
Economic Forum. 2017. Global Human
Capital Report 2017. https://www.weforum.org . diakses pada 24-09-2017 pukul
23.30.
United
Nations. 2015. Trends in International
Migrant Stock: Migrants by Destination and Origin (United Nations database,
POP/DB/MIG/Stock/Rev.2015). US : Department of Economic and Social Affairs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar