2.
Pola pantulan Spektral
Sebagian
tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi diserap oleh objek di
permukaan bumi, sedang selebihnya dipantulkan hingga mencapai sensor yang
dipasang di wahana penginderaan jauh. Jumlah tenaga yang diserap dan jumlah
tenaga yang dipantulkan sama dengan jumlah tenaga yang mengenainya.
Namun, setiap objek di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menyerap dan memantulkan gelombang elektromagnetik. Karakteristik ini disebut dengan karakteristik spectral. Perbedaan pantulan gelombang elektromagnetik oleh berbagai objek inilah yang kemudian disebut dengan pola pantulan spectral. Objek yang memantulkan tenaga elektromagnetik tampak cerah di citra, sedang objek yang banyak menyerap akan tampak gelap (Sutanto, 1986).
Namun, setiap objek di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menyerap dan memantulkan gelombang elektromagnetik. Karakteristik ini disebut dengan karakteristik spectral. Perbedaan pantulan gelombang elektromagnetik oleh berbagai objek inilah yang kemudian disebut dengan pola pantulan spectral. Objek yang memantulkan tenaga elektromagnetik tampak cerah di citra, sedang objek yang banyak menyerap akan tampak gelap (Sutanto, 1986).
Gambar 1. KURVA PANTULAN UMUM
VEGETASI, TANAH DAN AIR (Ford, 1979)
Sumber
: upi.edu”penginderaan jauh dasar”
Note :
Panjang
gelombang dalam nanometer
3.1 Pola Pantulan Objek Air
Pantulan spektral air dicirikan oleh grafik yang terus
menurun dari spektrum biru hingga inframerah dekat. Nilai pantulan air pada
spektrum inframerah hampir mendekati nol karena hampir seluruh energi pada
spektrum tersebut terserap oleh air. Nilai pantulan spektral dipengaruhi oleh
kedalaman air serta keberadaan dan tingkat konsentrasi kandungan suspensi
material organik dan anorganik pada air. Pantulan spektral yang diperoleh dari
pantulan material yang terlarut pada air disebut dengan istilah volume reflectance (Mather,
2004).
Gambar 2. Bentuk pemantulan dan
penyerapan tenaga elektromagnetik air
Gambar 3. KURVA PANTULAN SPEKTRAL
AIR
3.2 Pola Pantulan Spektral Tanah
Karakteristik
dari pantulan spektral tanah memiliki bentuk yang berbalik dengan pantulan
spektral air. Kurva pantulan tanah selalu naik dari spektrum biru hingga
spektrum infra merah. Reflektivitas dari tanah disebabkan oleh keberadaan
material organik, tingkat kelembaban, dan oksida besi pada tanah.
Serapan oksida besi banyak terjadi pada
spektrum ultraviolet, sehingga nilai pantulan tanah pada spektrum tersebut
sangat rendah. Kandungan oksida besi juga memberikan pengaruh terhadap
reflektivitas tanah berupa serapan pada rentangan 0.85 hingga 0.93 µm.
Sementara serapan oleh kandungan air terjadi pada rentang spektral 1.35 hingga
1.5 µm dan 1.75 hingga 0.95 µm. Pantulan spektral tanah ini cenderung turun
pada rentang spektral di atas 2µm yang diakibatkan biasanya oleh adanya lempung
(Budiyanto, 2015).
Gambar 4. KURVA PANTULAN SPEKTRAL TANAH
3.3
Pola Pantulan Spektral Vegetasi
Karakteristik
pantulan spektral dari vegetasi dipengaruhi oleh kandungan pigmen daun,
material organik, air dan karakteristik struktural daun seperti bentuk daun dan
luas daun (Huete and Glenn, 2011). Karakteristik pantulan spektral dari
vegetasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pada bagian spektrum tampak (0.4
– 0.7 µm) dan pada bagian spektrum inframerah dekat / Near Infra Red (0.7
– 1.1 µm).
Pada
bagian spektrum tampak, vegetasi memiliki nilai pantulan relatif rendah pada
spektrum biru dan merah dengan puncak minor pada spektrum hijau (Mather, 2004).
Pantulan spektral yang rendah pada spektrum biru dan merah disebabkan karena
vegetasi menyerap banyak energi pada kedua spektrum tersebut. Energi pada
spektrum tersebut digunakan untuk aktifitas photosintesis pada daun (Song,
2011). Jumlah energi yang terserap pada kedua spektrum tersebut mencapai 70%
hingga 90% dari total energi yang datang ke permukaan daun. Relatif lebih
rendahnya pantulan spektral pada spektrum biru dan merah dibandingkan pada
spektrum hijau, memberi efek visualisasi warna hijau pada daun tersebut. Daun
nampak berwarna hijau oleh mata, karena kemampuan mata dalam menangkap spektrum
elektromagnetis berada pada spektrum tampak saja. Pantulan
spektral meningkat secara drastis pada rentangan spektral antara 0.65 hingga
0.76 µm. Zona rentangan spektral pada pola spektral vegetasi ini disebut dengan
istilah titik batas merah (red edge point).
Pada rentangan spektrum infra merah dekat, yang juga
merupakan bagian kedua dari karakteristik pola spektral vegetasi, memiliki
pantulan spektral yang relatif tinggi. Pantulan spektral yang tinggi ini
terrentang antara 0.76 – 1.35 µm. Selanjutnya pada rentangan 1.35 – 2.5 µm
pantulan spektral dipengaruhi oleh struktur internal daun. Faktor pengaruh yang
dominan terhadap pantulan spektral pada rentangan 1.35 – 2.5 µm ini adalah
banyak sedikitnya kandungan air pada lembar daun tersebut.
Gambar
4. KURVA PANTULAN SPEKTRAL VEGETASI
Sumber : Elachi, 2006.
SUMBER :
Budiyanto, Eko. 2015. Penginderaan Jauh. Surabaya :
University of Surabaya
Elachi, C., Zyl, V.J. 2006. Introduction to the Physic
and Techniques of Remote Sensing. New Jersey : John Willey & Sons
Inc.
Huete, A.R, Glenn, E.P., 2011, Remote Sensing of
Ecosystem Structure and Function, Advance in Environtment Remote
Sensing, p. 291. Boca Raton : CRC Press.
Mather,P.M. 2004. Computer Processing of
Remotely-Sensed Images An Introduction. Chichster : John Willey &
Sons Inc.
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Dasar JILID 1. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar