Jumat, 08 April 2016

GOES TO KKL-1 2016

GOES TO KKL-1 2016

            Salah satu ciri khas dari mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada adalah adanya program KKL setiap akhir semester genap. Total ada 3 program KKL setiap tahunnya, yaitu KKL 1 bagi mahasiswa semester 2, KKL 2 bagi mahasiswa semester 4 dan KKL 3 bagi mahasiswa semester 6. Pokok bahasan atau kajian bagi masing-masing KKL beserta lokasinya akan berbeda-beda dari KKL 1 hingga 3. Jadi disini saya, sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada akan berceloteh soal KKL 1 tahun 2016 ini , yang mana khusus membahas mengenai bentanglahan dan bentang budaya
.
            Berbeda dengan yang sebelumnya, program KKL menjadi salah satu mata kuliah wajib. Jadi, sebelum melakasanakan KKL yang sebenarnya di bulan Mei 2016, mahasiswa Geografi angkatan 2015 diberi pembekalan melalui kuliah dengan pokok bahasan bentanglahan dan bentang budaya. Sehingga dengan demikian, mahasiswa memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai pokok kajian ketika KKL 1 berlangsung nanti. Tujuh pertemuan pertama dihabiskan untuk memberikan pembekalan, dan kemudian setelahnya diberikan tugas mandiri per kelompok mahasiswa. Sebanyak kurang lebih 246 mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok. Masing-masing kelompok tersebut akan dibina oleh salah satu dosen pembimbing KKL 1. Tugas mandiri yang diberikan adalah observasi bentanglahan dan bentang budaya suatu wilayah yang wilayahnya berbeda-beda setiap kelompok.
            Kelompok yang dibagi telah ditentukan oleh dosen pembimbing KKL 1, yang sebenarnya berdasarkan absen sih. Kebetulan disini penulis menjadi anggota kelompok KKL C1 yang mana anggota kelompoknya sebagian besar dari prodi GEL, haahaha.  Well, sebenarnya perbedaan prodi bukan masalah karena Geografi tetap satu, whoaaa! Sedikit Info, prodi di Geografi tuh ada 3, yaitu Geografi dan Ilmu Lingkungan (GEL), Pembangunan Wilayah (PW) dan Kartografi dan Pengideraan Jauh (KPJ). Wilayah kajian kelompok C1 secara kebetulan lagi adalah daerah Parangkusumo dan Parangtritis, dibilang kebetulan karena saya sendiri belum pernah main ke daerah yang bersangkutan T_T maklum lah, anak rantau, jadi masih sedikit kuper soal Jogja.
            Alokasi waktu yang direncanakan untuk tugas mandiri sebelum KKL 1 ini adalah diskusi intra kelompok di minggu pertama setelah UTS. Diskusi ini adalah untuk menentukan atau mendelineasi wilayah yang akan kami observasi. Kenapa perlu didelineasi? Yaiyalah! Kan nggak mungkin kami observasi seluruh daerah dari parangtritis sampai Parangkusumo. Mendelineasi wilayah kajian ini bisa mengunakan citra satelit atau peta. Jadi nanti wilayah nya akan didelineasi berdasarkan titik-titik yang akan kami obervasi. Nah, menentukan titik-titik ini nggak boleh sembarangan lho yaa. Titik-titik yang dipilih harus masing-masing memiliki fenomena alam dan/atau bentang budaya yang berbeda-beda. Soalnya kan ngapain dipilih lagi kalau fenomena alam dan budaya nya sama? Wasting time banget kan, hehehe.
            Selain penentuan wilayah objek kajian, ditentukan juga jalur yang nantinya bakal ditempuh. Hmm, sebagai mahasiswa harus pinter-pinter memilih jalur yang tentunya akan menghemat segala jenis pengeluaran. Jadi, jalur nya harus jalur yang strategis untuk bisa mencapai semua titik kajian tanpa perlu muter-muter dan menghabiskan uang dan waktu, hehehe. Setelah diskusi intra kelompok mencapai jalan temu dan kesimpulan, maka waktu nya untuk mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing, jreng jrenggg! Disini dosen pembimbing nya bakal ngasih pertimbangan-pertimbangan lain dan ngasih arahan apa aja yang harusnya nanti kita lakuin disana. Kalau semisal dosen pembimbing anda selalu sibuk, maka,…….. itu derita eloo!!!! Nggak ding, kalau semisal ada salah satu dosen pembimbing nya ada yang berhalangan, kelompok bisa berkonsultasi juga dengan bapak Langgeng atau bapak Luthfi, yahh meski mereka bukan dosen pembiming kelompok aslinya. So, jangan panic kalau dosen anda adalah tipe dosen yang suka ngilang dari kampus tiba-tiba, hahhaa.
            Minggu kedua dan ketiga setelah UTS merupakan waktu untuk setiap kelompok tracking atau langsung ke lapangan untuk observasi. Minggu yang selanjutnya setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil observasi mereka didepan dosen-dosen pembimbing dan mahasiswa lainnya, serta mengumpulkan resume issue yang ada di wilayah kajian. Misalnya tuh kalau di daerah pantai, issue nya bisa berupa intrusi air laut yang membuat air sumur di pemukiman jadi payau, atau adanya reklamasi pantai, gituu. Setelah presentasi hasil dari tugas mandiri, maka cussss langsung KKL yang sebenarnya deh.
            Btw, KKL 1 kali ini dosen nya berharap untuk bisa menjadikan Jawa Tengah sebagai destinasi KKL 1. Tapi berhubung dan dihubung-hubungkan harga yang harus dibayar mahasiswa adalah Rp. 900.000 per mahasiswa yang itu pun sudah di subsidi oleh fakultas, maka yaaaa, akhirnya pilihan hanya jatuh kembali pada Yogyakarta kita yang istimewa ini atau mix Jawa Tengah dan Yogyakarta :’( . Padahal dosen-dosen nya udah bosen banget tuh KKL di Yogya, wkwk. Mereka mau nya menunjukkan bentanglahan dan bentang budaya yang lebih KETJE gitu, seperti bukit lipatan, diaper, semburan gas metana, dan masih banyak lagi. Tapi yahh, sekali lagi kita kembali pada keadaan mahasiswa kita yang ehemm mohon maaf pak bu, terlalu memperhitungkan pengeluaran, sooo, mix Jateng dan Yogya pun jadi lah. Dimanapun daerahnya yang penting pelajaran, pengalaman dan pengetahuan nya yang kita nantikan! Ehh, jangan salah lhoo, KKL 1 ini banyak mengandung cerita roman didalamnya, eaa. Nggak ding, maksudnya sering menjadi perantara mahasiswa dalam menghayati ilmu geografi. Banyak mahasiswa yang awalnya sama sekali tidak mengerti di Geografi tuh belajar apa toh sebenarnya dan berniat untuk hengkang dari Geografi di tahun selanjutnya, ehh tapi setelah mengikuti KKL 1, hati mereka pun terbukaaa, dan akhirnya jadi jatuh cinta deh sama yang namanya Geografi, hahaha.

            Well, sekian dulu, celotehan mengenai pre KKL 1 2016 yang bisa saya sampaikan^^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar