SHELTER…
Written By: Farida Prasasti
DR
Seorang
gadis, tampak berlari berlomba dengan tetes air hujan yang semakin deras
membasahi bumi. Dengan sekuat tenaga ia memacu otot-otot kakinya untuk segera
mencapai tempat berteduh.
Matanya tampak berkilat senang saat dilihatnya sebuah halte tak jauh didepannya. Tanpa menunggu lebih lama ia langsung menuju halte tersebut dan mencari tempat teraman dan ternyaman baginya berlindung dari hujan.
Matanya tampak berkilat senang saat dilihatnya sebuah halte tak jauh didepannya. Tanpa menunggu lebih lama ia langsung menuju halte tersebut dan mencari tempat teraman dan ternyaman baginya berlindung dari hujan.
“damn! Bahkan
hujan sekalipun tidak berpihak kepadaku. Arghhh, mengapa harus hujan disaat
begini,eh?” Yonghee,gadis itu, merutuk kesal.
Dengan
hati-hati ia mengeluarkan dan memeriksa seluruh barangnya dari air hujan,
memastikan tak ada satupun yang bermasalah.
“hattchoooo…!
Brrrr…dingin, arggghhhhh….aku benar-benar benci hujan disaat begini! “ Yonghee
memeluk tubuhnya sendiri mencoba untuk mencari setitik kehangatan dan mengusap
cairan bening(mucus?) dari hidungnya dengan selembar tissue.
“apa kau
benar-benar membenci hujan?” tiba-tiba sebuah suara mengejutkan Yonghee.
Yonghee
segera mengalihkan pandangannya ke arah suara yang ternyata berada tak jauh
disampingnya. Disanalah ia mendapati seorang pria dengan tubuh tinggi dan
rambut hitam berkilauan yang sangat kontras dengan kulit putih pucatnya.
“e-ehh…tidak
juga,” Yonghee menyahut pria itu ragu.
Pria itu
menoleh kearahnya dan tersenyum, menampilkan wajah mulus tanpa cacat miliknya
dengan mata bulat yang sedikit besar dan cherry lip yang menyunggingkan sebuah
senyuman manis untuk Yonghee. Bola matanya tampak berkilau dengan indahnya di
suasana sore hari yang remang-remang itu. Benar-benar sesosok figure yang Yonghee
pikir sebelumnya hanya ada di dalam anime Jepang.
#YONGHEE POV
Oh my God!
Apa aku sekarang sedang bermimpi? Ohhh…ataukah aku sudah tidak ada di dunia ini
lagi? Tapi kalau begitu aku mati karena apa? Okee…itu bukan hal yang seharusnya
kupikirkan! Tapi aku masih merasa kedinginan dan suara rintik hujan masih
terdengar jelas….jadi aku masih hidup kan?
Lalu siapakah
gerangan malaikat didepanku ini? Well…well, aku bukannya terlalu
bombastis,but..damn! he’s so fucking gorgeous! I really mean it!
“apa kau
baik-baik saja? Kau terlihat kedinginan…,” suara pria didepannya terdengar
khawatir.
No way!
Bahkan suaranya terdengar sangat indah dan lembut. Arghhhh….sadarlah Yonghee...sadar!
#NORMAL POV
Ketika
Yonghee sibuk berperang dengan pikirannya sendiri, pria itu tertawa geli dan
mengibaskan tangannya didepan wajah Yonghee.
“hello…anyone
there?”
Dia mengetuk
dahi Yonghee pelan yang kemudian membuat gadis itu tersadar dan mengerjapkan
matanya.
“uh-oh…m-maaf,aku
sedang memikirkan hal lain. Umm,anoo…apa yang kau lakukan disini?”
Sedetik
setelah Yonghee melontarkan pertanyaan itu, ia langsung menyesal dan merutuki
kebodohannya sendiri.
“sama
sepertimu, aku sedang berlindung dari derasnya hujan.” Pria itu tersenyum,
membuat bola matanya berkilat.
‘as expected!
Damn it, Yonghee! Menanyakan hal yang sudah tentu jawabannya…tsk,membuat suasana
makin canggung saja.’ Pikir Yonghee seraya tertawa gugup dan menggaruk
tengkuknya yang jelas-jelas tidak gatal.
“Kim
Jaejoong,” pria itu mengulurkan tangannya.
“ahh—umm,Lee
Yonghee,”
Yonghee
menerima uluran tangan Jaejoong dan merasakan aliran listrik seolah menjalar ke
tubuhnya, membuat tangannya bergetar dan pipinya merona merah. Dengan cepat ia
menarik kembali tangannya dan mengalihkan pandangannya kearah manapun asal
tidak Jaejoong.
Jaejoong
hanya tertawa pelan melihat reaksi gadis didepannya itu.
“umm,
Jaejoong-ssi,kupikir kita di usia yang sama…apa kau pendatang baru? Aku belum
pernah meihatmu sebelumnya,maksudku—aku cukup sering memerhatikan orang-orang
disekitar sini dan wajahmu terlihat cukup asing,” Yonghee mendongak, menatap
Jaejoong.
“ya dan
tidak!” sahut Jaejoong.
“heeeee?”
Yonghee mengerutkan dahinya bingung.
“ya,aku baru
datang kemari sekitar 2 minggu yang lalu,dan tidak,aku tidak seusia denganmu,
usiaku 21 tahun,” jawabnya dengan wajah berseri-seri.
“WHAT THE--!
No way! Kau 4 tahun lebih tua dariku? Tapi-tapi…kau terlihat masih seusia denganku,maksudku---,”
Yonghee mengedipkan matanya berkali-kali, tidak percaya.
“benarkah?
Whoaaa…terima kasih,aku merasa tersanjung.” Jaejoong tersenyum lebar kearahnya.
Entah sudah
berapa kali Jaejoong melemparkan senyuman kearah Yonghee sore itu, yang jelas…Yonghee
benar-benar terpikat dengan angelic smile milik pria yang baru beberapa waktu
lalu ia temui itu. Yonghee hanya bisa menggigit bibirnya untuk menghindari
teriakan ala fangirl yang bisa saja meluncur dari bibirnya.
“aku menyukai
hujan. Hujan membuat pikiranku tenang. Hanya dengan mendengarkan tetesan hujan,
itu bisa menjadi melody terindah untukku.” Jaejoong kembali berkata sembari
menatap hujan yang masih setia mengguyur. “disaat hujan…aku merasa hidup
kembali.” Lanjutnya.
“hujan adalah
saat yang tepat untuk tidur,” celetuk Yonghee tanpa sadar.
Jaejoong
menoleh dan tertawa menatapnya takjub. Tatapan Jaejoong membuat wajah Yonghee
memanas dan wajahnya memerah seperti udang rebus, malu akan kepolosannya.
“anooo…umm,aku
hanya mengutarakan pikiranku,” Yonghee menundukkan kepalanya malu.
“that’s fine,
I guess! Semua orang memiliki pikiran mereka sendiri-sendiri”Jaejoong tersenyum
lembut dan mengacak rambut Yonghee pelan.
‘yaaa.benar!
dan pikiranku hanya tentang tidur saja..’ gerutu Yonghee dalam hati.
“kau terlihat
sangat menyukai hujan…” Yonghee mencoba mengalihkan pembicaraan.
“hujan akan
membawa semua memory mu kembali...dan kemudian menghapusnya seperti ia
menghapus semua debu di jalanan.”
Sahut
Jaejoong seraya menatap gadis didepannya itu dengan pandangan sarat makna…yang
kemudian ia tertawa saat melihat Yonghee memperlihatkan ekspresi wajah bodoh,
tidak mengerti akan yang dimaksud olehnya.
“kau
kedinginan…pakai ini!” ucap Jaejoong saat tiba-tiba ia melepas jaketnya dan
memasangkannya di bahu Yonghee.
‘oh god! Ini
seperti adegan di drama-drama yang pernah kutonton sebelumnya!! Kyaaaaaa……what
should I do?’ pikir Yonghee dengan wajah yang merona merah.
“hey! Apa kau
berpikir bahwa ini seperti di drama? Jika ya, sayang sekali kau salah…karena
jaketnya nanti akan kuminta kembali jika hujan sudah reda,” Jaejoong
menyeringai jahil.
“o-ohh..?
t-tidak kok, siapa juga yang berpikir begitu!?” elak Yonghee.
“benarkah?
Padahal wajahmu mengatakannya dengan jelas…”Jaejoong menaikkan sebelah alisnya.
“u-uh?” tanpa
sadar Yonghee menyentuh kedua pipinya dengan panic, sebelum kemudian Jaejoong
tertawa keras melihatnya.
“ohhh...ya
ampun! Kenapa kau polos sekali…,”
` “kau
menyebalkan!” Yonghee mem-pout-kan bibirnya kesal.
“ok ok!
Maafkan aku…”ucap Jaejoong setelah berhasil menguasai tawanya,” tapi
Yonghee-ssi, apa kau tidak berpikir bahwa ini memang seperti di drama? Pria dan
wanita bertemu,terjebak hujan,saling berkenalan,mengobrol dan-“
“yahh yahh
yahh! Sebenarnya siapa disini yang drama freak,eoh?” cibir Yonghee. “lagipula
kita bahkan baru bertemu satu jam yang lalu…kau terlalu berlebihan” lanjutnya.
“hha! Benar
juga! Hidup ini memang tidak seperti drama yaa…dimana semuanya terlihat
berjalan begitu mudahnya,”sahut pria disampingnya itu dengan senyum tipis.
“yaaa,,,bukan
sebuah drama!” gumam Yonghee.
‘karena mana
mungkin ini semua bisa seperti di sebuah drama? Jika ini drama,maka pemeran
wanitanya haruslah cantik agar cocok dengan pemeran pria nya dan mereka nanti
pasti akhirnya bersatu!…sedangkan aku? Hhhhh….bertemu dengan pria semanis
Jaejoong-ssi secara kebetulan dan bahkan bisa mengobrol dengannya saja sudah
seperti mendapat undian 1 miliar…mana mungkin aku bisa mengharapkan lebih?’
lanjut Yonghee di dalam hatinya.
Setelah itu,
mereka berdua sama-sama diam, tenggelam dalam dunia mereka
masing-masing…membiarkan suara angin dan rintik hujan menjadi backsound yang
menyelimuti mereka.
Sementara
tanpa mereka sadari hujan pun perlahan mulai reda dan menghilang…meninggalkan
beberapa tetes air dan udaranya yang tetap dingin.
“ah! Hujan
nya sudah reda…kalau begitu aku harus segera pergi,” Jaejoong berdeham pelan
dan berdiri. “well, Yonghee-ssi…see you at the next rainy day!” Jaejoong
tersenyum manis kepadanya sebelum kemudian ia berjalan pergi meninggalkan
Yonghee dan halte tersebut.
Yonghee
mendongak menatap pria disampingnya…bingung harus mengatakan apa. Selamat
tinggal kah? Atau sampai jumpa? Entahlah! Karena pada akhirnya Yonghee hanya
bisa diam membisu dan menganggukkan kepalanya tanpa sepatah kata pun. Sedetik
setelah Jaejoong hilang dari pandangannya, Yonghee baru menyadari bahwa jaket
pria itu masih bertengger manis di bahunya…membuatnya lupa akan angin dingin
yang menerpa di sore hari itu……!
‘see you at
the next rainy day!’
Suara
Jaejoong terngiang kembali di pikiran Yonghee. Gadis itu pun tersenyum…sebuah
senyuman yang mungkin belum pernah ia perlihatkan sebelumnya dan mengeratkan
jaket itu ketubuhnya.
“well…I’ll be
waiting for that day, My……..Angel!”
Yonghee stood
up and walked toward her house, still thinking about him. If only there is one
day when the rain fall…she’d definitely love to lift her foots, searching for
another place…another shelter, because maybe she could meet the charming guy
called Jaejoong….once again!
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar